Anggapan masyarakat yang menyebut bahwa angin duduklah yang selama ini merupakan penyebab dari hilangnya nyawa manusia selama kisaran menit itu ternyata salah. Penyebab kematian ini bukanlah terjadi karena seseorang masuk angin, akan tetapi terjadi karena sindrom koroner akut. Kesalahpahaman ini diakibatkan karena pada sindrom koroner akut, timbul gejala nyeri dada seperti rasa ditekan, keluar keringat dingin, perut kembung dan ulu hati sakit seperti ditusuk-tusuk yang kurang lebih mirip dengan masuk angin biasa.
Serangan jantung mendadak/ Sindroma koroner akut (SKA)
Sindrom koroner akut/acute coronary syndrome (SKA/ACS) merupakan salah satu dari berbagai macam penyakit jantung. SKA pada dunia kedokteran, dibagi lagi menjadi 3 kategori berdasarkan pembacaan EKG dan kadar troponin, yaitu angina tidak stabil, infark miokard dengan ST elevasi, dan infark miokard tanpa ST elevasi. Kejadian SKA erat kaitannya dengan berbagai penyebab, yaitu bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah (trombosis), penyempitan dinding pembuluh darah (vasokonstriksi) akibat kejang terus menerus, dan penimbunan lemak pada pembuluh darah (aterosklerosis). Pembuluh darah yang dimaksud adalah pembuluh darah koroner, yaitu pembuluh yang memperdarahi otot jantung. Dari berbagai penyebab, aterosklerosis merupakan penyebab tersering.
Aterosklerosis adalah suatu keadaan dimana pembuluh darah mengalami penyempitan akibat adanya penimbunan plak pada dinding pembuluh darah yang merupakan proses multifaktorial, dengan faktor terbanyak yaitu akibat asupan makanan dengan kolesterol tinggi. Kelainan ini sudah dimulai terjadi pada usia muda, yang diawali terbentuknya sel busa, kemudian pada usia antara 10 sampai 20 tahun berubah menjadi bercak perlemakan dan pada usia 40 sampai 50 tahun bercak perlemakan ini selanjutnya dapat berkembang menjadi plak aterosklerotik yang dapat berkomplikasi menyulut pembentukan trombus.
Gejala yang khas adalah terdapat nyeri dada mendadak dan iskemia otot jantung. Kebutuhan akan oksigen yang melebihi kapasitas suplai oksigen oleh pembuluh yang menyempit, terutama pada aterosklerosis, menyebabkan iskemik otot jantung lokal. Iskemia yang bersifat sementara akan menyebabkan perubahan reversibel pada tingkat sel dan jaringan, dan menekan fungsi otot jantung. Berkurangnya kadar oksigen memaksa otot jantung mengubah metabolisme yang bersifat aerobik menjadi metabolisme anaerobik. Hasil akhir metabolisme anaerob, yaitu asam laktat akan tertimbun sehingga menurunkan pH sel. Gabungan efek hipoksia, berkurangnya energi yang tersedia, serta asidosis dengan cepat mengganggu fungsi bilik kiri, yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. Kekuatan pemompaan berkurang. Serabut-serabut ototnya memendek, dan daya serta kecepatannya berkurang. Iskemik otot jantung biasanya akan disertai dengan nyeri dada akibat reseptor saraf nyeri yang terangsang. Iskemik yang berlebihan dan terjadi terus menerus akan menyebabkan infark miokardium (kematian sel otot jantung).
Posisi arteri koroner pada jantung dan tempat terjadinya plak aterosklerosis
Sindroma koroner akut, atau yang biasa disebut angin duduk oleh kebanyakan orang, memang merupakan silent killer. Artinya, SKA adalah penyakit yang sebenarnya berawal dari penyakit kronis (aterosklerosis) yang kemudian menyebabkan gejala tiba-tiba dan fatal. Namun, tak seharusnya SKA menjadi momok yang ditakuti. Penyakit ini dapat dicegah, asalkan tiap individu berkeinginan kuat untuk merubah pola hidupnya. Berikut adalah cara pencegahan SKA:
* Pola hidup.
Perbaiki gaya hidup dan kendalikan faktor risiko
* Stop merokok.
Hentikan merokok segera, dan juga hindari asap rokok. Merokok dapat menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri, juga meningkatkan pembekuan darah yang memicu penyakit jantung. Perokok memiliki peluang terkena jantung koroner dua kali lebih tinggi dibanding mereka yang bukan perokok.
* Pilih makanan sehat.
Ini pencegahan yang tidak kalah penting. Kendalikan faktor-faktor seperti peningkatan kadar lemak darah, hipertensi, merokok, diabetes dan diet tinggi lemak jenuh melalui pemilihan makanan yang sehat, rendah lemak jenuh dan kolesterol. Dengan begitu, maka peluang terjadinya penyempitan arteri koroner dapat diminimalkan.
* Kendalikan stres.
Sedapat mungkin, kendalikan stres ke tingkat minimum karena stres berpotensi meningkatkan tekanan darah.
* Lakukan check-up.
Pemeriksaan kesehatan secara berkala menjadi penting karena biasanya faktor risiko serangan jantung seperti kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi tidak menunjukkan gejala pada awalnya.
Ada empat faktor risiko biologis yang tak dapat diubah, yaitu usia, jenis kelamin, ras, dan riwayat keluarga. Pada kategori usia, SKA memang banyak menyerang usia 30 tahun ke atas, namun tidak menutup kemungkinan usia di bawah 30 tahun tidak mengalaminya, karena SKA dewasa ini lebih banyak dipicu oleh faktor gaya hidup. Sehingga, gaya hidup yang tidak terkontrol dalam masalah kesehatan misalnya konsumsi kolesterol tinggi terus menerus dapat menyebabkan kematian pada segala umur.
Lalu bagaimana dengan penanganan ketika terjadi serangan sindroma koroner akut? Cara penanganan tercepat adalah dengan melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat antiplatelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau obat untuk mengantisipasi ketidakseimbangan suplai oksigen dan kebutuhan oksigen. Misalnya nitrat, beta-bloker dan kalsium antagonis. Untuk penderita yang sudah tahu bahwa dirinya memiliki gangguan jantung, sebaiknya membawa tablet antiplatelet ke manapun ia pergi.
Obat antiplatelet yang paling murah dan gampang dicari di kedai, toko obat atau apotik karena dijual bebas (tanpa resep dokter) adalah aspirin. Obat ini selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel pembeku darah). Minum dengan segelas air putih, jangan minum jamuan-jamuan yang mengan-dung zat-zat tertentu yang justru bisa menghambat kerja obat ini. Karena ini bukan masuk angin, maka penderita jangan dikusuk atau dikerok punggungnya. Biarkan penderita beristirahat dengan cukup. Kemudian, segera bawa penderita dengan suspek SKA ke rumah sakit/klinik terdekat sesegera mungkin.
”Jadi angin duduk bukan sekadar kemasukan angin yang berat, tetapi identik dengan kejadian serangan jantung koroner dengan angka kematian yang tinggi. Sehingga perlu penanganan cepat, cermat dan tepat, baik diagnostik maupun pengobatannya. Pemberian balsam, kerokan pada tubuh atau meminum jamu tolak angin, bukan cara yang benar untuk mengobati penyakit ini.”